Jakarta - Turunnya rasa semangat kebangsaan warga masyarakat di Indonesia, terlebih di daerah perbatasan menjadi perhatian oleh Persatuan Purnawirawan Polri (PP Polri). Berkaca pada maraknya peristiwa bentrok antar warga yang terjadi akhir-akhir ini maka PP Polri membuat langkah pencegahan.

"Kita akan membagi seratus ribu buah bendera ke enam provinsi," kata Ketua Umum PP Polri Jenderal Polisi (Purn) Rusman Hadi dalam acara teleconference di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2008).

Enam provinsi yang dimaksud berada di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga. Provinsi tersebut yaitu Nangroe Aceh Darussalam, NTT, NTB, Kaltim, Kalbar, dan Kepulauan Riau.

Pada kesempatan itu perwakilan dari Polda Papua menyatakan bahwa pengibaran bendera merah putih dapat mengurangi pengibaran bendera bintang kejora di Papua. "Pengibaran bendera merah putih untuk mengurangi pengibaran bendera selain merah putih (bintang kejora-red) di Papua," ujar Kapolda Papua Irjen Bagus Ekodanto lewat fasilitas video conference.

Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri Sudarsono membantah pengibaran bendera ini terkait kian maraknya aksi separatisme. Menurutnya, kegiatan ini untuk mengakomodasi keinginan masyarakat.

"Nggak. Justru kita akan mengajak masyarakat, saya pernah ke sejumlah daerah dan justru masyarakat haus akan kegiatan seperti ini," jelas Sudarsono.

Denpasar - Pelaksanaan mega proyek Bali Pecatu Graha (BPG) milik Tommy Soeharto di bukit Jimbaran, Bali diduga terjadi pelanggaran HAM. Komnas HAM mengirim tim untuk menyelidikinya.

Anggota Komnas HAM yang menemui warga Pecatu adalah Ketua Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Nurkholis. Mereka bertemu di rumah warga Gde Beratha yang berada di kawasan proyek BPG, Selasa (29/7/2008).

"Kita akan menyelidiki dan membuktikan ada atau tidaknya pelanggaran HAM," kata Nurcholis.

Selain bertemu warga, Komnas HAM juga akan bertemu dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Badung, Kapolda Bali, Manajemen BPG. Perwakilan warga Beratha menuturkan pelanggaran HAM yang dialami warga selama terjadi sejak tahun 1995.

BPG membutuhkan lahan seluas 600 hektar untuk membangun resort, lapangan golf, perumahan mewah. Lahan tanah negara seluas 123 ha didapat dengan proses tukar guling oleh BPG dan Pemda.

Namun, lahan seluas 123 ha ini telah digarap oleh petani selama bertahun-tahun. Para petani ini dijanjikan tanah seluas 1,5 kali lipat dari lahan mereka di Pecatu.
Pada proses inilah terjadi intimidasi dari aparat kepada warga. Beberapa petani ditahan tanpa proses peradilan.

Kemudian, sebanyak 132 petani mendapat ganti-rugi seluas kepemilikan tanah dari BPG. Sedangkan 83 orang lainnya hanya mendapat hadiah uang dari Tomy senilai Rp 35 juta.
Warga merasa hadiah tersebut tidak sebanding dengan kerugian yang mereka alami.

Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai vonis penjara 5 tahun terhadap Artalyta Suryani alias Ayin terkait kasus suap Jaksa Tri Urip Gunawan tidak memadai. Seharusnya, Ayin diganjar minimal 10 tahun agar menimbulkan efek jera terhadap koruptor lainnya.

"Maksimal itu dihukum 20 tahun, denda paling sedikit Rp 50 juta sampai Rp 1 miliar sesuai Pasal 3 UU No 20/2001 tentang Tipikor. Harusnya, Ayin juga pakai ini," kata Ketua YLBHI Patra M Zein yang ditemui di kantornya, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2008).

Sayangnya, lanjut Patra, Ayin justru di vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor dengan ganjaran minimal 1-5 tahun penjara. "Mestinya kalau upaya membuat orang takut dan jera paling singkat 10 tahun," jelasnya.

Patra mengatakan, vonis Ayin tidak menyentuh aspek rasa keadilan masyarakat. Suap atau gratifikasi ini merupakan salah satu dari 30 kategori tindak pidana korupsi.

Selain itu, ketiadaan jeranya orang melakukan korupsi, terkait pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Apalagi, ketika di dalam penjara selalu ada pembedaan fasilitas dengan terpidana lainnya.

Dalam UU No 20/2001 Tipikor, khususnya Pasal 5 ayat 1 hukuman dalam kasus seperti ini paling singkat satu tahun, paling lama lima tahun. "Dari aspek hukumnya sudah maksimum, tapi tidak memenuhi aspek rasa keadilan bagi masyarakat. Seharusnya, 10 tahun minimum seumur hidup maksimum, tapi kita menolak hukuman mati," pungkasnya

Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengumumkan tersangka lain dari korupsi PT Pos Indonesia, Kamis 31 Juli 2008. Ada perkembangan baru dalam kasus itu.

"Hari Kamis 31 Juli 2008, kita umumkan siapa saja tersangkanya," ujar Jampidsus Kejagung Marwan Effendy ketika dihubungi wartawan, Selasa (29/7/2008).

Marwan mengatakan tersangka yang akan diumumkan adalah tersangka dari internal PT Pos Indonesia. "Itu kan mengenai batubara, mungkin saya belum tahu kasus yang lain. Ini ada perkembangannya, begitu," tandas Marwan.

Sebelumnya, 7 pegawai PT Pos Indonesia, termasuk mantan Kepala Wilayah Kantor Pos IV Jakarta yang kini menjadi direktur utamanya Hana Suryana, ditahan Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi senilai Rp 40 miliar.

Kasus itu sendiri bermula dari Surat Edaran Direktur Operasional PT Pos Indonesia Nomor 41/DIROP/0303 tanggal 20 Maret 2003 tentang Panduan Pelaksanaan Potongan Harga, Pembinaan Eksternal dan Intensif untuk kiriman bisnis komunikasi serta pelaksanaan kiriman perlakuan khusus bagi kiriman berskala besar. Besar komisinya adalah 3 persen, 4 persen dan 5 persen.

Namun Kepala Wilayah Kantor Pos IV Jakarta telah memperbolehkan pemberian komisi sebanyak 5 persen sampai 6 persen, dan kemudian dibuatkan kwitansi fiktif seolah-olah telah diterima oleh pelanggan, padahal sesungguhnya yang menerima adalah pejabat/pegawai kantor pos sendiri.

Jakarta - Jasad Septiana Maulina, pembantu rumah tangga yang tewas dianiaya majikannya Renata Tan, telah dimakamkan keluarga di Banyumas, Jawa Tengah. Walau kepergian gadis berusia 16 tahun ini telah diikhlaskan, pihak keluarga tetap menuntut hukuman yang setimpal bagi pelaku.

Polisi sendiri hingga kini masih terus memeriksa Renata. Anehnya, dalam pemeriksaan terakhir, Renata mengaku tidak menyesali perbuatan yang telah merenggut nyawa pembantunya itu. Dia juga mengaku menganiaya sang pembantu karena kesal

Surabaya - Fenomena penampakan benda misterius di langit atau kerab dituding sebagai Unidentified Flying Object (UFO) di Surabaya sebenarnya juga pernah terjadi belum lama ini.

Kejadiannya pada 21 Juli 2008, pukul 18.34 WIB. Penampakan benda yang diduga UFO itu terlihat di daerah Keputih, Surabaya, dekat dengan sungai dan rawa- rawa.

Ada tiga orang yang menyaksikan fenomena alam itu. Cuaca saat itu cerah dan terlihat sinar selama sekitar 4 hingga 5 menit.

Warna dominan adalah biru dan tidak mengeluarkan bunyi. Tampak semacam sinar berderet, di bagian agak bawah dan sinar ini berkelap-kelip.

Kabar itu diungkap Ketua Beta UFO Indonesia, Nur Agustinus sebuah organisasi atau komunitas pengamat UFO dalam email yang dikirim ke detiksurabaya.com.

"Saksi mata mengatakan sekitar pukul 18.34 keluar dari rumah menuju warnet yang berada di sebelah rumahnya. Dia sangat dikejutkan oleh cahaya biru dari arah tenggara. Cahaya ini berkelap kelip.Berwarna biru," jelasnya mengutip pengakuan seorang saksi yang namanya dirahasiakan.

Masih menurut saksi, benda yang berkelap kelip sering mengeluarkan sinar yang tidak terang, dan sekitar setengah menit sekali mengeluarkan cahaya biru yang sangat terang
hingga membentuk lingkaran di sekelilingnya.

"Benda ini muncul sekitar 4-5 menitan, tapi saya hanya merekamnya sekitar 1,5 menit, karena bingung mengambil hp saya," kata Nur Agustinus menirukan pernyataan saksi mata.

Jombang - Sejak kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Verry Idam Henyansyah alias Ryan mencuat, rumah Ryan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelangan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tak pernah sepi dari kerumunan warga.

Bahkan meski tak ada aktivitas apapun termasuk pembongkaran Septic Tank yang kabarnya akan dilakukan, warga tetap setia mengerumuni rumah Ryan.

Hingga Sabtu (26/7/2008), rumah Ryan masih dipenuhi ratusan orang. Kerumuman orang itu dimanfaatkan orang untuk menggelar dagangan makanan dan minuman kecil. Sekitar 30-an pedagangan menggelar dagangannya di sekitar rumah Ryan. Bahkan sebagian menggunakan tenda. Warung-warung dadakan itu cukup laris.

Sementara hari ini, Polres Jombang Mohammad Kosim dan Inspektorat Pengawas Daerah (Irwasda) Syahrir Kuba mengecek lokasi yakni Septic Tank di rumah Ryan. Namun� belum memastikan kapan pembongkaran lokasi yang dicurigai.

Dalam pembongkaran di halaman belakang rumah Ryan, polisi sebelumnya menemukan 4 mayat yang diduga sebagai korban Ryan yakni Grandy, Guruh, Vincent, dan Ariel

Tawuran di Pinang Ranti

Jakarta - Ketegangan di Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mulai mereda. Namun demikian, seratusan polisi masih tetap disiagakan.

Pantauan detikcom, Sabtu (26/7/2008) pukul 09.35 WIB, seratusan personel polisi itu masih berjaga-jaga di sekitar lokasi tawuran, tepatnya di depan Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, yang berada di Gang Melati.

Suasana di lokasi tersebut tidak lagi menegangkan. Sebagian besar personel polisi terlihat duduk-duduk santai. Beberapa perlengkapan mereka seperti tameng dan helm digeletakan atau disandarkan di bahu jalan.

Ratusan warga setempat yang sebelumnya memadati lokasi tersebut mulai mencair. Sejumlah kendaraan juga sudah berani melintas.

Di dalam kampus Sekolah Tinggi Theologi tersebut terlihat sejumlah mahasiswa. Mereka terlihat berdiri dan berjalan-jalan di dalam kampus yang terdiri dari dua lantai. Pintu gerbang sekolah tinggi itu tertutup rapat.

Hingga saat ini, masih belum jelas latar belakang penyebab ketegangan di tempat tersebut

Jakarta - Penanganan kasus hukum tersangka insiden Monas Munarman dinilai lambat. Tim pengacara Munarman pun protes ke Polda Metro Jaya.

"Kami menyatakan protes dan keberatan atas lambannya penyidik Polda Metro Jaya, dalam pelimpahan berkas klien kami sehingga menghambat hak klien kami untuk segera diperiksa di pengadilan," ujar salah satu pengacara Munarman Syamsul Bahri Radjam dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (25/7/2008).

Padahal, imbuh Syamsul, informasi yang diterima tim pengacara Munarman dari Direskrimum Polda Metro Jaya, penyidikan terhadap kliennya dinyatakan selesai dan lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, kasus Munarman masih belum juga dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) untuk segera dibawa ke pengadilan.

"Kami menduga ini sengaja dilakukan karena ada intervensi dan tekanan dari pihak-pihak tertentu, sehubungan dengan klien kami yang dikenal sangat kritis terhadap pemerintah tentang Ahmadiyah, Namru-2, BLBI dan lain sebagainya," kata Syamsul.

Tim pengacara Munarman juga menilai penyidik Polda Metro Jaya melakukan pelanggaran HAM dan pelanggaram terhadap pasal 50 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) KUHAP yang menyatakan tersangka berhak mendapatkan pemeriksaan penyidik, diajukan ke penuntut umum dan segera diadili pengadilan.

"Kita mendesak Penyidik Polda Metro Jaya untuk segera mempercepat pelimpahan klien ke Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan tinggi Jakarta," tegas Syamsul.(

Warga Tuding Mahasiswa Mencuri

Jakarta - Gesekan warga dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia (STT) Injili Arastamar sudah lama terjadi. Beredar isu warga menuding mahasiswa mencuri dan tidak sopan.

"Motifnya belum jelas masih diselidiki. Ada yang menebar isu mahasiswa mencuri dan tidak sopan. Tetapi kan semua butuh barang bukti dan korbannya siapa. Ini belum ada bukti dan korbannya," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Rieko kepada detikcom, Sabtu (26/7/2008).

Rieko mengatakan tidak ada bentrokan fisik antara warga dan mahasiswa. "Situasi semalam hanya mencekam. Warga dan mahasiswa saling bergerombol dan memancing saja, tidak ada lempar-lemparan, korban luka maupun kerusakan. Sebab, sudah kita amankan. Kalau tidak ya pecah," papar dia.

Dikatakan Rieko, aparat polisi dari Polda Metro Jaya, polres dan polsek sudah berjaga-jaga. "Kita amankan, takutnya emosi warga dan mahasiswa belum redam," ujarnya.

SUKABUMI - Sedikitnya 25 siswa SDN Pasirhalang I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat keracunan minuman serbuk sereal yang dipromosikan pihak pabrik di sekolah itu. Dalam bungkus kemasan yang bertuliskan 'sample' itu tertera pula produk ini dikeluarkan oleh PT Surya Perkasa Makmur Sejahtera, Jakarta.

Keracunan yang menimpa siswa-siswa SDN Pasirhalang itu terjadi pada Rabu (23/7) siang. Niken (8) siswa Kelas III A SDN Pasirhalang I mengatakan, SPG produk minuman serbuk kemasan bermerek Regain masuk ke kelas dan menawarkannya kepada siswa-siswa. "Ada yang tidak mau, tetapi dipaksa," kata Niken.

Usai mengonsumsi minuman serbuk sereal tersebut, siswa-siswa langsung merasa mual-mual. Mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Sukaraja. Mereka dirawat di selasar puskesmas. Hingga berita ini dibuat, SPG belum bisa dikonfirmasi karena sudah meninggalkan sekolah.

PURWAKARTA - Kepolisian Sektor Purwakarta menahan empat pencuri rel kereta yang tertangkap basah oleh warga di sekitar Stasiun Kereta Api Purwakarta, Rabu (23/7) dini hari.

Satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta karena mengalami luka-luka setelah dihakimi massa. Kepala Stasiun Purwakarta Agus Barkah mengatakan, aksi tersebut tergolong nekat karena lokasi pencurian hanya berjarak 100 meter dari Stasiun Purwakarta yang selalu dijaga dan beroperasi 24 jam sehari.

Pelaku memotong besi rel lantak wesel (titik pemindahan jalur bagi kereta) sepanjang 4 meter dan telah dipotong menjadi empat bagian. Menurut Agus, lalu lintas tidak terganggu akibat kejadian itu karena rel itu merupakan cadangan yang biasa digunakan untuk mengalihkan kereta dari jalur satu ke jalur dua.

Hingga kini polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi dari warga dan pihak PT Kereta Api Indonesia. Tiga pelaku ditahan di ruang tahanan Polsek Purwakarta.

SURABAYA - Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan memeriksa tersangka penyuap pemilih di Lamongan. Meskipun demikian, pelaku tetap diamankan di Polsek setempat.

Ketua Panwas Pilgub Jatim Sri Sugeng Pujiatmiko mengatakan, pelaku tertangkap di TPS 1 Desa Bedali, Kecamatan Pucuk, Lamongan. Pelaku mengarahkan para pemilih untuk memilih salah satu calon gubernur. "Nanti akan diperiksa oleh panwas Kabupaten Lamongan," ujarnya di Surabaya, Rabu (23/7).

Hasil pemeriksaan akan dijadikan rekomendasi ke kepolisian. Selanjutnya polisi akan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku. "Panwas memang hanya bisa memberikan rekomendasi. Eksekusi dilakukan polisi bila terkait pidana dan KPU bila terkait pelanggaran administrasi," ujarnya.

SURABAYA - Seorang penyuap pemilih tertangkap di Kecamatan Pucuk, Lamongan. Tersangka ditangkap warga saat menyuap pemilih di TPS.

Ketua KPU Lamongan Mustaqiem mengatakan, pelaku telah diamankan di Polsek Pucuk. Pelaku diserahkan warga ke polisi yang berjaga di sekitar TPS. "Pelaku tertangkap tangan memberi uang Rp 20.000 kepada beberapa pemilih dengan pesan memilih calon tertentu," ujarnya ketika dihubungi dari Surabaya, Rabu (23/7).

KPU belum bisa berpendapat lebih lanjut tentang tindakan pelaku. Pasalnya, hal itu sudah menjadi kewenangan polisi. "Karena tertangkap tangan dan mungkin memenuhi unsur pidana pemilu, maka jadi kewenangan polisi. KPU berwenang bila pelanggaran bersifat administratif," ujarnya.

Bila pengadilan mampu membuktikan pelaku disuruh oleh pasangan calon tertentu, maka KPU akan memproses lebih lanjut. Sanksi terberat bisa berupa pembatalan pencalonan pasangan yang terbukti melakukan politik uang. Jika calon itu menang, maka kemenangannya dibatalkan.

Surabaya - Berapa orang yang dibunuh Verry Idam Henyansyah alias Ryan? Polisi menduga masih ada beberapa mayat lain yang dikubur Ryan di Jombang, selain empat mayat yang telah ditemukan dua hari lalu. Kini, Ryan dibawa polisi lagi ke Jombang.

"Tersangka sedang kita bawa ke Jombang untuk pengembangan penyelidikan lebih najut," kata Kasat Pidum Direskrim Polda Jatim Kompol Susanto, Rabu (23/7/2008).

Ryan dibawa oleh aparat Polda Metro Jaya dan Polda Jatim meninggalkan Mapolda Jatim pukul 07.30 WIB. Belum diketahui secara pasti, ke tempat mana saja di Jombang Ryan akan dibawa.

Namun polisi menduga masih ada korban lain yang menjadi korban pembunuhan oleh tersangka Ryan. Ini sesuai dengan keterangan Ryan kepada polisi. Namun Susanto enggan menjelaskan sebenarnya berapa jumlah korban yang dibunuh Ryan dan masih terkubur di Jombang. "Kita lihat saja nanti," ujar Susanto.

Ryan telah menjadi tersangka kasus mutilasi Ragunan dengan korban Heri Santoso. Selain itu, Ryan yang merupakan seorang gay ini juga menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap empat korban, yaitu Ariel Somba Sitanggang, Yudi Priyono alias Vincent, Guruh Setyo Pramono alias Guntur, dan Grandy. Mayat keempat korban ditemukan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang.

Jakarta - Jaksa Agung Hendarman Supandji berharap eksekusi pelaku peledakan bom Bali I, Amrozi dan kawan-kawan, dapat dilakukan segera. "Harapan saya sebelum puasa," katanya di Jakarta, Senin (21/7). Ia mengaku pihaknya sampai sekarang baru menerima sebatas informasi mengenai ditolaknya peninjauan kembali ketiga yang diajukan Amrozi.

Dikatakannya, informasi penolakan PK itu sudah sampai di Pengadilan Negeri Denpasar, tapi belum sampai ke Kejaksaan Tinggi Bali. "Kalau sudah sampai di Kejati, tentunya akan disampaikan ke Kejagung untuk memperoleh izin ekseksusi," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan secara yuridis, pelaksanaan eksekusi sudah bisa dilakukan karena yang bersangkutan tidak mengajukan grasi. "Berarti upaya hukum sudah habis, sehingga secara yuridis sudah bisa dieksekusi," katanya.

Sedangkan mengenai pelaksanaan eksekusinya, belum bisa dipastikan karena menunggu perkembangan surat penolakan PK III dari PN Denpasar ke Kejari serta Kejagung.

Semarang - Partai Demokrat sampai saat ini hanya mengusung satu nama calon presiden untuk Pemilu 2009, yakni Susilo Bambang Yudhoyono. "Sementara ini belum ada nama lain. Pak SBY sudah memenuhi semuanya," kata pengurus DPP Partai Demokrat, Guntur Sasono di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/7).

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengharapkan kemenangan pemilu legislatif minimal 15 persen secara nasional. Dengan kemenangan minimal 15 persen pada pemilu legislatif, partainya tidak akan terlalu banyak bergantung pada dukungan partai lain, walaupun tidak menolak dukungan dari mana pun.

Kemenangan pemilu legislatif bisa menjadi kekuatan untuk mengawal kebijakan presiden mendatang yang diharapkan bisa lebih kuat dan tidak mudah diganggu pihak lain. "Kita tentu berharap kebijakan pemerintah, seperti pemberantasan korupsi dan usaha memajukan perekonomian dapat berjalan dengan lebih mudah, tidak terus dihalang-halangi pihak lain," kata Anas.

Polisi Selidiki Wanita Bernama Ayu

Makassar - Kasus penembakan Fahrudin, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), masih menyimpan berbagai misteri. Salah satunya adalah sosok wanita bernama Ayu.

Seperti dituturkan Fachrullah, adik Fahrudin, beberapa hari belakangan ini kakaknya dekat dengan seorang wanita bernama Ayu. Mereka berdua kerap saling telepon maupun berkirim SMS.

Diduga kuat pula, sebelum tewas ditembak, korban hendak menemui wanita bernama Ayu. Hal itu berdasarkan SMS terakhir yang diterima Fahrudin. SMS yang dikirim Ayu itu berbunyi 'saya sudah dekat jembatan'. Lokasi penembakan Fahrudin memang dekat dengan jembatan Panukukang Trade Center.

Informasi mengenai wanita bernama Ayu ini pun didalami polisi. Menurut Kadiv Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Kombes Hery Subianturi, polisi kini sedang mencari wanita tersebut.

"Berdasarkan penyelidikan sementara, wanita itu saat ini berada di Kendari," ujar Hery.

Hery juga menjelaskan bahwa Ayu bukan mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas). Sebelumnya memang ada informasi yang mengatakan Ayu adalah mahasiswi Unhas jurusan Farmasi angkatan 2007.

"Kita sudah cek, Ayu yang di Unhas angkatan 2007 itu bernama Gusti Ketut Ayu. Sedangkan saksi mengatakan, Ayu yang dimaksud teman korban berlogat Makassar," ujar Hery.

Jombang - Polisi tidak butuh waktu lama untuk menggelar rekonstruksi bagaimana Ryan membantai Aril. Ryan pun dibawa ke Jombang untuk menjelaskan bagaimana ia menghabisi si agen properti itu.

Ryan datang bersama dengan tim labfor Polda Jawa Timur yang akan melakukan penggalian kuburan Aril. Dengan menggunakan mobil Toyoya Kijang, Ryan tiba di rumah milik orang tuanya di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur, Senin (21/7/2008), pada pukul 10.20 WIB.

Dengan lengan terborogol, Ryan datang dengan pengawalan super ketat petugas. Sekurangnya 20 petugas berpakaian sipil dari Polres Jombang mengawal Ryan turun dari mobil menembus kerumunan warga masuk ke dalam rumah.

Di halaman belakang, Ryan bersama polisi menandai beberapa tempat dengan nomor. Dengan ekspresi dingin, Ryan menunjuk lokasi-lokasi kronologis pembantaian Aril.

Hingga pukul 11.00 WIB, polisi masih melakukan rekonstruksi di rumah yang ternyata milik orang tua Ryan. Selain di halaman belakang, rekonstruksi juga berlangsung di dalam rumah.

Jombang - Rasa ingin tahu warga untuk melihat rekonstruksi pembunuhan Aril di rumah pembunuhan Ryan sangatlan besar. Tidak kurang seribu warga sekitar menyerbu rumah di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur, tersebut.

warga tidak hanya datang dari Desa Jatiwates tetapi juga dari desa yang lain.

"Wooi...Woii... itu tuh," teriak warga saat Ryan tiba untuk melakukan rekonstruksi.

Mereka saling dorong untuk melihat pelaku pembunuhan Aril dan pemutilasi Heri Santoso itu. Bahkan Ryan sampai dikawal 20 polisi berpakaian sipil untuk menembus kerumunan massa yang penasaran.

Di luar rumah milik orang tua Ryan dikelilingi polisi. Sekurangnya 50 polisi menjaga rumah dari serbuan warga yang terdiri dari anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua.

Rumah yang kini menjadi perhatian itu tergolong bagus untuk ukuran pedesaan. Lantainya dari keramik putih dan berdiri di tanah seluas 8x20 meter persegi.

;;
Berita Terkini | - -