Harga Elpiji 12 Kg Batal Naik

JAKARTA - Kebiasaan buruk membuat kebijakan tanpa pertimbangan matang, kembali dilakukan pemerintah. Setelah pekan lalu membuat rakyat shock karena tiba-tiba mengumumkan kenaikan harga elpiji 12 kilogram, pemerintah dengan seenaknya menganulir keputusan itu. Padahal di pasaran, harga elpiji 12 kg sudah terlanjur melambung dan stok berkurang drastis karena diserbu pembeli.

Vice President Komunikasi Pertamina Wisnuntoro dalam jumpa pers kemarin (2/9), menyatakan, pertamina akhirnya resmi membatalkan rencana kenaikan harga elpiji tabung ukuran 12 kilogram sebesar Rp 500 per kilogram per bulan. Pembatalan itu dilakukan karena pemerintah menginginkan Pertamina lebih banyak mendistribusikan elpiji tabung 12 kilogram daripada elpiji 3 kilogram yang lebih besar subsidinya.

''Kami sudah memutuskan membatalkan rencana (kenaikan bertahap harga elpiji 12 kilogram),'' ujar Wisnuntoro. Dengan pembatalan itu, harga elpiji 12 kilogram bulan depan tetap Rp 5.750 per kilogram. Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji dalam tabung 12 kilogram menjadi Rp 6.250 per kilogram.

''Pada bulan berikutnya, harga juga tidak akan naik, sampai ada keputusan dari pemerintah,'' terangnya. Wisnuntoro menekankan, keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram dan 50 kilogram murni keputusan korporasi karena Pertamina masih merugi Rp 6,5 triliun per tahun dalam bisnis elpiji.

Pembatalan kenaikan harga terkait keputusan pemerintah yang ingin terlibat dalam penentuan harga elpiji 12 kilogram. ''Kami minta rencana kenaikan Rp 500 per bulan itu ditunda," ujar Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo usai rakor di Departemen Keuangan kemarin.

Evita mengakui, elpiji 12 kilogram termasuk golongan bahan bakar umum yang tidak mendapat subsidi pemerintah sesuai ketentuan UU Migas. Karena itu, harganya diserahkan pada Pertamina. ''Namun, pemerintah tetap memberikan batasan-batasan,'' katanya.

Karena itu, ESDM minta Pertamina membuat laporan pada pemerintah minimal dua pekan sebelum penyesuaian harga. Artinya, pemerintah berhak menolak atau mengizinkan kenaikan harga. "Kami mulai bicara dengan Pertamina, seperti apa aturannya,'' paparnya.

Dalam rapat kabinet terbatas di Istana Wakil Presiden kemarin, pemerintah memerintahkan Pertamina tetap memprioritaskan distribusi gas elpiji 12 kilogram dibanding elpiji bersubsidi.

Pemerintah hanya akan membentuk gugus tugas penyelamatan program konversi minyak tanah. Program itu akan memastikan distribusi elpiji bersubsidi hanya untuk masyarakat miskin yang termasuk data Badan Pusat Statistik.

Dirut Pertamina Ari H. Soemarno menuturkan, harga elpiji tiga kilogram kini memang lebih murah dibanding elpiji 12 kilogram. Karena itu, Pertamina mengupayakan konsumen yang tidak termasuk penduduk miskin beralih ke elpiji tiga kilogram. "Tidak ada pengalihan konsumen yang biasa menggunakan tabung elpiji 12 kilogram ke tiga kilogram. Elpiji bersubsidi itu hanya untuk keluarga menengah ke bawah yang sesuai data BPS. Di luar itu tidak mungkin bisa mendapatkan elpiji bersubsidi," katanya.

Ari menegaskan, peralihan memang terjadi dari konsumen elpiji tabung 50 kilogram ke 12 kilogram. Hal itu menyebabkan elpiji tabung 12 kilogram langka di pasaran dan harganya meningkat di atas harga patokan. Karena itu, Pertamina menambah pasokan elpiji tabung 12 kilogram.

"Kita memang harus memperbaiki infrastruktur yang ada. Jadi, kalau masih ada kendala di sana-sini, itu wajar saja. Jangan dilihat itu sebagai sesuatu yang meluas," terangnya.

Menanggapi pertanyaan tentang kenaikan harga elpiji 12 kilogram di agen dan distributor, Ari mengakui Pertamina tidak bisa mengontrol harga jual komoditas bebas seperti elpiji 12 kilogram di luar wilayah distribusi, karena membutuhkan tambahan biaya transportasi. ''Elpiji 12 kilogram memang komoditas bebas. Artinya, tidak ada tata niaganya. Karena itu, (harga jual ecerannya) bergantung biaya (transportasi) yang dikeluarkan, yakni harga jual plus biaya yang dikeluarkan," terangnya.

Hal ini berbeda dengan elpiji tiga kilogram yang pola distribusinya tertutup. Sebab, Pertamina hanya menyalurkan melalui agen-agen yang ditunjuk.

0 comments:

Berita Terkini | - -